PT SOLID GOLD BALI – Pemerintah berupaya memfasilitasi vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas. Untuk saat ini, fokusnya di enam provinsi yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia bilang, penting memberikan akses vaksinasi Covid-19 kepada penyandang disabilitas lantaran termasuk kelompok rentan. Terlebih berdasarkan berbagai sumber, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 38 juta jiwa, yang didominasi kelompok usia produktif.
Angkie yang juga penyandang disabilitas, sekaligus pendiri Thisable Enterprise, mengatakan vaksinasi begitu mendesak kepada penyandang disabilitas. Lantaran bila kelompok disabilitas terpapar Covid-19 akan lebih kesusahan saat melakukan isolasi mandiri. Sebab dengan keterbatasan, mereka akan sulit menjalani pengobatan dan dibutuhkan lebih banyak orang untuk merawatnya.
“Tantangan kita adalah apakah pelaksanaan vaksinasi akan menumpuk, apakah bisa menjaga jarak atau tidak. Bagi penyandang disabilitas yang mandiri maka bisa menjaga jarak, tapi ragam disabilitas itu banyak, jadi belum tentu mereka memahami lingkungan yang baru (lokasi vaksinasi),” kata Angkie, Senin (23/8).
Sehingga saat melakukan vaksinasi, biasanya penyandang disabilitas membutuhkan pendampingan. Angkie merinci, aturan jumlah pendamping untuk kelompok ini. Satu orang pendamping untuk penyandang disabilitas fisik ataupun sensorik.
Sementara itu, dibutuhkan tiga orang pendamping untuk penyandang disabilitas mental maupun intelektual. Lalu, empat orang pendamping untuk penyandang disabilitas ganda maupun multi.
“Jadi jangan ditanya, kenapa yang divaksin satu orang tapi yang datang ramai? Untuk penyandang disabilitas mental atau intelektual ketika bertemu orang baru atau melihat suntik itu akan tantrum. Jadi itu butuh ditenangkan dan didukung. Semoga nakesnya juga sabar dan mendukungnya,” jelas dia.
Angkie menambahkan, penyandang disabilitas bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 dengan syarat selama kondisi tubuh baik. Misalnya, tekanan darah normal maupun tidak komorbid. Namun, bagi yang memiliki epilepsi tidak bisa divaksin. PT SOLID GOLD.
Baca Juga :
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
PT Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
PT Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
PT Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
PT Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau
PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok
PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini
PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan
PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020
SUMBER : KONTAN.CO.ID