SOLID GOLD BALI – Turki sedang menghadapi tekanan ekonomi cukup tinggi menyusul jatuhnya nilai tukar lira atas dolar AS dan euro ke titik terendah pekan ini. Turki menuding asing dan komplotan dan baron kolonial global berada di belakang serangan atas ekonomi mereka.
Direktur Komunikasi Erdogan Fahrettin Altun menegaskan penurunan lira Turki terhadap dolar dan emas ini disebabkan oleh permainan mata uang komplotan kolonial global.
“Mereka mengorganisasi serangan baru-baru ini yang secara langsung menyasar ekonomi kita melalui permainan mata uang,” kata Altun melalui Twitter.
Altun menyatakan kekuatan asing dan baron dari tatanan kolonial global ini ingin menghentikan kebangkitan Turki dengan permainan kotor.
Altun menyatakan saat ini ekonomi Turki terus bangkit dan ingin menjadikan Mediterania sebagai wilayah damai.
“Republik Turki yang tumbuh 4,5 persen sejauh ini menjadi yang pertama tumbuh di antara negara-negara G-20, negara-negara UE dan negara-negara OECD,” Altun menambahkan.
Nilai tukar lira mencapai level terendah pada Kamis (6/8). Resesi global yang diciptakan pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi negara menjadi melemah.
Seperti dilansir AP, Kamis (6/8), lira Turki turun menjadi 7,30 terhadap dolar AS, melewati level terendah sebelumnya di 7,26 pada Mei. Secara total, nilai ini turun sekitar 19 persen terhadap mata uang AS sejak awal tahun.
Bank sentral Turki mengatakan, pihaknya sedang memantau perkembangan secara intensif.
“Bank sentral akan menggunakan semua instrumen yang tersedia untuk mengurangi volatilitas yang berlebihan di pasar, sejalan dengan stabilitas harga dan tujuan stabilitas keuangan,” ujarnya, dalam sebuah pernyataan resmi.
Penurunan tersebut sebagian dipicu oleh inflasi yang tinggi dan besarnya defisit transaksi berjalan. Di sisi lain, ada dorongan pemerintah terhadap kredit murah untuk menggerakkan ekonomi yang bahkan sudah rapuh sebelum pandemi Covid-19.
Keluarnya modal asing sebagai faktor utama pelemahan nilai tukar lira terhadap dolar AS tidak terlepas dari kebijakan pemerintah.
Kebijakan yang tidak ortodoks, termasuk keengganan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada suku bunga tinggi mendorong capital outflow. Situasi ini ditambah dengan kekhawatiran terhadap tingkat cadangan devisa negara. SOLID GOLD.
Baca Juga :
Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka
Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka
Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau
Solid Gold | Harga Emas Anjlok
Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini
Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan
Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020
SUMBER : REPUBLIKA.CO.ID